Satu lagi penyakit berbahaya yang harus diwaspadai oleh para wanita, kanker servik (cervical cancer) atau juga disebut dengan kanker leher rahim. Sesuai dengan namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).
Mendengar nama kanker memang sudah mengerikan karena seperti diketahui kanker adalah penyakit mematikan. Kanker servik sendiri diketahui sebagai penyakit yang sering menyerang wanita Indonesia dan merupakan penyakit kanker mematikan no. 2 di dunia. Di Indonesia, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meningal dunia karena penyakit tersebut.
Kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama masa itu anda bisa melakukan seteksi dengan melakukan Pap Smear atau IVA.
Lebih dari 95 persen dari kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV). yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual.
Beberapa faktor risiko terkena kanker serviks antara lain:
- Mulai melakukan hubungan seksual pada usia muda.
- Sering berganti-ganti pasangan seksual.
- Sering menderita infeksi di daerah kelamin.
- Melahirkan banyak anak.
- Kebiasaan merokok (risiko dua kali lebih besar).
- Defisiensi vitamin A,C,E.
Apa saja gejalanya? Kanker serviks pada stadium dini sering tidak menunjukan gejala atau tanda-tandanya yang khas, bahkan tidak ada gejala sama sekali. Namun, gejala yang sering timbul pada stadium lanjut antara lain adalah :
- Pendarahan sesudah melakukan hubungan intim.
- keluar keputihan atau cairan encer dari kelamin wanita.
- Pendarahan sesudah mati haid (menopause).
- Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau atau bercampur darah, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil.
Yang menjadi pertanyaan anda saat ini mungkin adalah apakah kanker servik dapat dicegah? Kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti, rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual, memelihara kesehatan tubuh, dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual.
sumber: www.perempuan.com/health (30 April 2009)
READ MORE - WASPADAI KANKER SERVIK
Mendengar nama kanker memang sudah mengerikan karena seperti diketahui kanker adalah penyakit mematikan. Kanker servik sendiri diketahui sebagai penyakit yang sering menyerang wanita Indonesia dan merupakan penyakit kanker mematikan no. 2 di dunia. Di Indonesia, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meningal dunia karena penyakit tersebut.
Kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama masa itu anda bisa melakukan seteksi dengan melakukan Pap Smear atau IVA.
Lebih dari 95 persen dari kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV). yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual.
Beberapa faktor risiko terkena kanker serviks antara lain:
- Mulai melakukan hubungan seksual pada usia muda.
- Sering berganti-ganti pasangan seksual.
- Sering menderita infeksi di daerah kelamin.
- Melahirkan banyak anak.
- Kebiasaan merokok (risiko dua kali lebih besar).
- Defisiensi vitamin A,C,E.
Apa saja gejalanya? Kanker serviks pada stadium dini sering tidak menunjukan gejala atau tanda-tandanya yang khas, bahkan tidak ada gejala sama sekali. Namun, gejala yang sering timbul pada stadium lanjut antara lain adalah :
- Pendarahan sesudah melakukan hubungan intim.
- keluar keputihan atau cairan encer dari kelamin wanita.
- Pendarahan sesudah mati haid (menopause).
- Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau atau bercampur darah, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil.
Yang menjadi pertanyaan anda saat ini mungkin adalah apakah kanker servik dapat dicegah? Kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti, rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual, memelihara kesehatan tubuh, dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual.
sumber: www.perempuan.com/health (30 April 2009)